Showing posts with label ISO 9001:2015. Show all posts
Showing posts with label ISO 9001:2015. Show all posts

09 March 2024

ISO 9001:2015: Cara Menentukan Ruang Lingkup Sertifikasi ISO 9001

Ruang lingkup ISO 9001

Ada hal yang perlu dilakukan sebelum kita mengadopsi sistem manajemen mutu (SMM) ISO 9001. Pertama-tama kita perlu mendiskusikan secara internal ruang lingkup produk dan layanan yang akan akan menjadi obyek sertifikasi.  

Bagaimana cara menentukan ruang lingkup sertikasi ISO 9001?

Apa yang dimaksud dengan ruang lingkup (scope) sertifikasi? Saya berikan contoh sebagai beriku:. Sebuah grup perusahaan di Sumatera Selatan bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit dan pabrik pengolahan kelapa sawit. Selain itu, grup perusahaan juga memiliki divisi tambang batu bara. 
Manajemen memutuskan, ruang lingkup sertifikasi iso 9001:2015 hanya tertuju di perkebunan kelapa sawit dan pabrik pengolahan kelapa sawit saja, tidak termasuk proses penambangan batu bara. Ini lah yang dimaksud dengan penentuan ruang lingkup sertifikasi ISO 9001:2015.

Ketentuan ruang lingkup tercantum dalam  ISO 9001:2015 klausul 4.3 Menentukan lingkup sistem manajemen mutu. Bunyi persyaratannya sbb:

ISO 9001:2015, klausul 4.3 Menentukan Lingkup Sistem Manajemen Mutu
"Organisasi harus menentukan batas dan aplikasi sistem manajemen mutu untuk menetapkan lingkupnya.

Ketika menentukan lingkup, organisasi harus mempertimbangkan:
a) isu internal dan eksternal yang diacu pada 4.1;
b) persyaratan pihak berkepentingan yang relevan yang diacu pada 4.2;
c) produk dan jasa organisasi.

Organisasi harus menerapkan seluruh persyaratan dari Standar ini bila dapat diterapkan dalam lingkup yang ditentukan pada sistem manajemen mutu.

Lingkup sistem manajemen mutu organisasi harus tersedia dan dipelihara sebagai informasi terdokumentasi. Lingkup ini harus menyatakan jenis produk dan jasa yang dicakup, dan memberikan pembenaran untuk hal apapun jika persyaratan Standar ini tidak dapat diterapkan diterapkan pada lingkup dari sistem manajemen mutu.

..."

Sumber ISO 9001:2015, 4.3

Menentukan ruang lingkup ada aturannya. Ruang lingkup yang disepakati wajib mempertimbangkan isu internal dan eksternal, persyaratan pihak-pihak  yang berkepentingan seperti regulator atau customer, termasuk produk dan jasa yang disediakan perusahaan. 

Kemudian,  menetapkan ruang lingkup juga sebaiknya mempertimbangkan hal-hal di bawah ini:
  • Infrastruktur (sarana dan prasarana) perusahaan 
  • Aktivitas dan lokasi perusahaan (dalam contoh di atas perusahaan hanya menentukkan 1 kebun sawit saja yang masuk dalam ruang lingkup sertifikasi dari 3 kebun sawit yang dimiliki)
  • Kebijakan dan strategi perusahaan 
  • Fungsi atau proses yang terpisah atau terpusat di satu lokasi (contoh perusahaan di atas, lokasi perkebunan adalah di Jambi, sedangkan kantor pusat di Jakarta) 
Ruang lingkup yang telah disepakati wajib didokumentasikan. Biasanya ruang lingkup ditulis dalam dokumen ISO yang namanya Manual Mutu. Contoh penulisan ruang lingkup bisa lihat di bawah ini:
  • Pelayanan Konsultasi dan Training Digital Marketing
  • Proses pengiriman barang Jawa dan Sumatra 
  • Desain, produksi dan distrubusi Peralatan Laboratorium 
  • Pelayanan jasa transportasi untuk mendukung ekosistem airline  
  • Management of higher education and academic services
Bagaimana dengan Anda. Apakah Ruang lingkup sudah disepakati? jika sudah, Anda bisa mulai pengembangan sistem ISO 9001 di perusahaan tempat Anda bekerja.

Baca juga:

04 February 2024

ISO 9001:2015 Memahami kebutuhan dan harapan pihak berkepentingan

ISO 9001:2015, klausul 4.2 Memahami kebutuhan dan harapan pihak berkepentingan

Karena pengaruh atau pengaruh potensial pada kemampuan organisasi untuk secara konsisten menyediakan produk dan jasa yang memenuhi persyaratan pelanggan serta peraturan dan perundang-undangan,

 Organisasi harus menentukan:

    1. pihak berkepentingan yang relevan dengan sistem manajemen mutu;
    2. persyaratan dari pihak berkepentingan yang relevan dengan sistem manajemen mutu

Organisasi harus memantau dan meninjau informasi tentang pihak berkepentingan ini dan persyaratan mereka yang relevan.

Sumber: SNI ISO 9001:2015

 
Memahami kebutuhan dan harapan pihak berkepentingan
Mengidentifikasi pihak-pihak berkepentingan merupakan sebuah proses untuk memahami konteks organisasi (lihat ISO 9001: 2015 Konteks Organisasi)
 
Pihak-pihak berkepentingan yang dimaksud adalah orang atau organisasi yang dapat mempengaruhi. dipengaruhi, atau menganggap dirinya terpengaruh oleh suatu keputusan atau kegiatan.  Contoh pihak-pihak berkepentiingan antara lain pelanggan, karyawan, vendor (supplier), asosiasi, kompetitor , pemerintah (legislator), dan pihak-pihak lainnya. 

Mereka semua memiliki kepentingan terhadap perusahaan maka kebutuhan dan harapan mereka patut dipenuhi. Para pemangku kepentingan dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap keberlanjutan perusahaan bilamana kebutuhan dan harapan mereka tidak dipenuhi.

Daftar pihak berkepentingan tidaklah  sama antara satu perusahaan dan perusahaan lainnya. Meski demikian, menjawab sejumlah pertanyaan di bawah ini dapat membantu mengenali dan menetapkan para pemangku kepentingan perusahaan tempat kita bekerja yakni :
  1. Apakah individu atau organisasi (pihak-pihak berkepentingan) memiliki pengaruh terhadap kinerja perusahaan?
  2. Apakah individu atau organisasi memiliki kemampuan untuk menciptakan risiko dan peluang bagi perusahaan?
  3. Apakah individu  atau organisasi memiliki kemampuan mempengaruhi perusahaan melalui keputusan atau kegiatan mereka?
  4. Apakah individu atau organisasi mempunyai dampak penting pada pasar?
Pihak-pihak berkepentingan antara lain sebagai berikut:
  • customers;
  • end users or beneficiaries;
  • joint venture partners;
  • franchisors;
  • owners of intellectual property;
  • parent and subsidiary organizations;
  • owners, shareholders;
  • bankers;
  • unions;
  • external providers;
  • employees and others working on behalf of the organization;
  • statutory and regulatory authorities (local, regional, national or international);
  • trade and professional associations;
  • local community groups;
  • non-governmental organizations;
  • neighbouring organizations;
  • competitors.
(Sumber ISO 9001:2015 for Small Enterprises – What to do? Advice from ISO/TC 176)

Bagaimana cara menentukan kebutuhan dan harapan pihak berkepentingan?
Sebenarnya banyak cara yang dapat dilakukan untuk menentukan pihak berkepentingan. Setidaknya ini beberapa cara yang bisa diadopsi dan diterapkan:
  • mengkaji peraturan perundangan misalnya oleh bagian Legal atau pihak yang ditunjuk mereview peraturan perundangan (ijin, lisensi, dll)
  • melakukan kajian kontrak pelanggan yang telah ditanda tangani
  • ikut berpartisipasi pada asosiasi yang relevan
  • benchmarking
  • market surveillance;
  • reviewing supply chain relationships
  • conducting customer or user surveys
  • kesepakatan dengan masyarakat sekitar
  • dll
Contoh tabel pihak-pihak berkepentingan  ISO 9001:2015 ini dapat diadopsi dan digunakan di perusahaan

Mengenali kebutuhan dan harapan para pihak berkepentingan merupakan hal yang perlu dipertimbangkan dalam pengembangan sistem manajemen mutu ISO 9001:2015. Kebutuhan dan harapan pihak berkepentingan berbeda dari satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Hal ini bergantung dari produk atau jasa yang disediakan perusahaan.

Selain itu kebutuhan dan harapan pemangku kepentingan berubah dari waktu ke waktu sesuai perkembangan pasar. Sebab itu, ISO 9001:2015 mewajibkan kaji ulang kebutuhan dan harapan pihak berkepentingan dalam kurun waktu yang telah ditentukan manajemen perusahaan agar sistem manajemen perusahaan selalu terus berkembang dan dinamis.

Baca juga

03 February 2024

ISO 9001: 2015 Konteks Organisasi (isu internal dan eksternal)


ISO 9001:2015 Sistem Manajemen Mutu - Persyaratan 

4. Konteks organisasi 

4.1 Memahami organisasi dan konteks organisasi  

Organisasi harus menentukan masalah internal dan eksternal yang relevan dengan tujuan dan arahan strategis yang dapat berpengaruh pada kemampuan untuk mencapai hasil yang diinginkan dari penerapan sistem manajemen mutu. Organisasi harus memantau dan meninjau informasi tentang isu internal dan eksternal. 

Sumber SNI ISO 9001:2015

Penjelasan

Konteks organisasi yang dimaksud dalam persyaratan ISO 9001:2015 megacu  permasalahan internal dan eksternal suatu organisasi atau perusahaan. Permasalahan internal dan eksternal atau biasa disebut sebagai isu internal dan eksternal merupakan aspek yang perlu dipertimbangkan dalam mengembangkan sistem manajemen mutu yang sesuai dengan ISO 9001:2015.

isu internal dan eksternal

Memahami konteks organisasi

Pertama-tama kita harus mengenal dan memahami konteks organisasi perusahaan tempat kita bekerja. Memahami konteks organisasi merupakan langkah penting dalam menjamin bahwa sistem manajemen mutu yang diterapkan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik perusahaan itu sendiri. Dengan memahami konteks organisasi dengan baik, kita dapat mengembangkan strategi yang tepat, menetapkan tujuan yang sesuai, dan mengidentifikasi risiko serta peluang yang dapat memengaruhi kinerja dan keberhasilan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan serta mematuhi persyaratan hukum dan regulasi yang berlaku.
 

Dari mana kita bisa tahu konteks organisasi perusahaan?

Informasi mengenai isu internal dan eksternal dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti melalui pertemuan dengan dengan pelanggan dan pihak berkepentingan yang relevan (stakeholder), publikasi profesional dan teknis, konferensi, pertemuan, dan asosiasi profesional. Isu internal dan eksternal bisa juga kita peroleh dari hasil kajian dokumen internal perusahaan.

Contoh isu internal dan eksternal 

Contoh isu internal dan eksternal yang yang mungkin relevan dengan konteks organisasi tempat Anda bekerja dapat mencakup hal-hal berikut di bawah ini.

Isu internal dapat meliputi isu-isu terkait:
  1. kinerja perusahaan secara keseluruhan;
  2. faktor sumber daya, seperti infrastruktur (sarana dan prasarana), lingkungan operasional, product knowledge
  3. kompetensi personil, perilaku dan budaya organisasi, hubungan antarpekerja
  4. faktor operasional seperti kemampuan proses atau produksi dan penyediaan layanan, tingkat kepuasan pelanggan;
  5. faktor tata kelola organisasi, seperti aturan dan prosedur pengambilan keputusan atau prrubahan struktur organisasi
  6. dll

Isu eksternal dapat meliputi isu-isu terkait:
  1. faktor ekonomi seperti nilai tukar uang, kondisi ekonomi nasional atau global, tingkat inflasi, ketersediaan kredit;
  2. faktor sosial seperti tingkat pengangguran lokal, tingkat pendidikan, hari libur dan hari kerja;
  3. faktor politik seperti stabilitas politik, infrastruktur, perjanjian perdagangan internasional;
  4. faktor teknologi seperti teknologi sektor baru, material dan peralatan, masa berlaku paten, kode etik profesi;
  5. faktor pasar seperti persaingan, termasuk pangsa pasar organisasi, produk atau layanan serupa, tren pemimpin pasar, stabilitas pasar, hubungan mata rantai pasokan (supply chain);
  6. faktor peraturan perundangan yang mempengaruhi operasional kerja seperti peraturan serikat pekerja dan peraturan tertentu terkait industri;
  7. dll

Dokumen konteks organisasi

Banyak cara mendokumentasikan konteks organisasi atau isu internal dan eksternal. Isu internal dan eksternal bisa dituangkan atau dibuat dengan metode SWOT analisa (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) atau menggunakan metode PESTLE analis (Political, Economic, Social, Technological, Legal, Environmental) dan cara-cara lain yang cocok bagi perusahaan.

Contoh mudah untuk menuangkan isu internal dan eksternal dalam rangka memehuni persyaratan ISO 9001:2015, klausul 4.1 Konteks Organisasi dapat dilihat pada tabel isu internal dan eksternal 

Lihat juga 

27 September 2023

Sistem pengendalian dokumen ISO, lihat webinar QualityClub


Dalam praktek ISO 9001:2015, finding audit atau temuan audit yang paling banyak ditemukan berkisar pengelolaan dokumen. Apa pasal? Sebagian besar karyawan tidak terbiasa mengelola dokumen dengan baik saat bekerja, semua serba lisan.

Padahal, menurut kaidah ISO 9001:2015, pengelolaan dokumen harus berlaku sistematis. Jika perlu, ditentukan pihak yang menerbitkan, mengesahkan dan mendistribusikan dokumen. Apabila dokumen tidak berlaku lagi, dokumen sebaiknya dokumen diberi tanda atau label "Kedaluarsa" atau Controlled Copy kalau dokumen masih berlaku.

Bagaimana sistem pengendalian dokumen iso yang baik dan benar , Anda bisa menyaksikan video webinar QualityClub "Sistem Pengendalian Dokumen ISO". Webinar ini  menjelaskan pengelolaan dokumen menurut kaidah ISO 9001:2015. Moga-moga dapat solusi!

QualityClub webinar: Sistem Pengendalian Dokumen ISO 

Baca juga: 


20 June 2023

What is ISO 9001? 👍 Quick Guide to ISO 9001:2015 Quality Management Systems

1) What is ISO 9001?

2) Why is ISO 9001 important?

3) Why is it required?

4) ....



15 April 2023

Ini Dia Pihak-Pihak Berkepentingan ISO 9001:2015

Keterangan pihak-pihak berkepentingan menurut ISO 9001

Sering bingung cara menentukan pihak-pihak berkepentingan sebagaimana disyaratkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2015. Saya berikan contoh dokumen untuk memenuhi persyaratan iso 9001 terkait para pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan.

Lihat tabel di bawah ini

Silahkan gunakan tabel di atas untuk memenuhi dokunmentasi ISO 9001:2015 yang berhubungan dengan persyaratan pihak-pihak berkepentingan.
Baca juga 


19 October 2022

ISO 9001:2015 Penanganan Produk Tidak Sesuai, Begini Penjelasannya

Ada seorang praktisi mutu bertanya via channel Youtube QualityClub tentang hubungan antara ISO 9001:2015 dan Produk NG (produk tidak sesuai). 

Uraian peraturan penanganan produk tidak sesuai mengacu ISO 9001

Jawaban pertanyaannya saya tulis di sini.

Standar manajemen mutu memuat aturan pengendalian produk tidak sesuai. Aturan ini terdapat dalam standar ISO 9001:2015 pada klausul 8.7 Pengendalian Ketidaksesuaian Keluaran.

Produk NG (not good atau produk tidak sesuai) bisa terjadi kapan saja. Sumber terjadinya produk yang tidak sesuai bermacam-macam, antara lain disebabkan human error, permasalahan mesin produksi , kesalahan metode kerja atau panduan kerja yang tidak tepat. 

Menurut ISO 9001:2015, bila ditemukan produk tidak sesuai, hal yang pertama perlu dilakukan adalah memisahkan antara produk tidak sesuai dengan yang sesuai. Caranya dengan memberikan label yang melekat pada produk atau label lokasi tempat produk disimpan. Sistem pelabelan diserahkan kepada perusahaan sesuai dengan aturan yang berlaku. Intinya agar dapat diketahui mana produk yang bagus dan yang tidak.

Setelah identifikasi, hal-hal yang menjadi ketidaksesuaian pada produk perlu dicatat dan dianalisa akar penyebab ketidaksesuaian. Kemudian, dari hasil analisa diambil tindakan terhadap produk yang tidak sesuai tersebut. Tindakan mencakup repair, rework atau reject, tindakan yang diambil bergantung dari hasil analisa. 

Setelah diputuskan mana tindakan yang dipilih, baik repair atau rework, produk wajib dilakukan pengecekkan ulang untuk menjamin bahwa produk yang telah diperbaiki telah memenuhi spesifikasi yang ditetapkan. 

ISO 9001:2015 mensyaratkan adanya dokumen yang memuat uraian ketidaksesuaian, tindakan yang diambil serta pihak yang melakukan perbaikan. 

Kesimpulannya tujuan penanganan produk tidak sesuai agar pelanggan selalu menerima produk yang sesuai dengan yang diinginkannya.

Baca juga

15 April 2022

Apa itu SMM ISO 9001 dan bagaimana tahapan menuju sertifikasi ISO 9001


Sistem manajemen mutu (SMM) ISO 9001 adalah cara suatu organisasi mengelola proses-proses bisnis yang saling terkait untuk mencapai tujuan perusahaan. Tujuan perusahaan yang dimaksud adalah yang berhubungan dengan kualitas produk atau jasa layanan dalam rangka meraih kepuasan pelanggan.

Penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001 sangat unik dan bergantung dari perusahaan masing-masing. Implementasi ISO 9001 perusahaan kecil berbeda dengan perusahaan skala besar. Selain itu, penerapan SMM ISO 9001 bergantung dari budaya perusahaan, struktur dan kebijakan perusahaan masing-masing.

Meski demikian, SMM ISO 9001 bisa diterapkan di segala organisasi terlepas bidang usaha organisasi. SMM ISO 9001 bisa diterapkan perusahaan bidang manufaktur, institusi pendidikan, NGO, perusahaan jasa, start up, rumah sakit, bank, organisasi politik, kementrian  dan bidang usaha yang lain. Hal ini memungkinkan sebab SMM ISO 9001 merupakan standar yang bersifat umum atau generic

Sejarah SMM ISO 9001

SMM ISO 9001 pertama kali dirilis pada 1987 (edisi ke-1) maka penulisan standar adalah ISO 9001:1987

  • Edisi ke-1 pada 1987 atau ISO 9001:1987
  • Edisi ke-2 pada 1994 atau ISO 9001:1994
  • Edisi ke-3 pada 2000 atau ISO 9001:2000
  • Edisi ke-4 pada 2008 atau ISO 9001:2008
  • Edisi ke-5 pada 2015 atau ISO 9001:2015

Tahapan Menuju Sertifikasi SMM ISO 9001

Awalnya perlu dibentuk tim ISO perusahaan sebagai langkah awal menuju sertifikasi ISO 9001. Selanjutnya tahapan menuju sertifikasi bisa download dokumen Tahapan SMI ISO 9001:2015

Baca juga:


18 December 2021

Tahapan menuju sertifikasi ISO 9001:2015

Sejumlah tahapan perlu diketahui untuk bisa mendapatkan sertifikat ISO 9001:2015. Tahapan ini dijelaskan untuk perusahaan yang membutuhkan informasi tahap-demi tahap menuju sertifikasi ISO 9001:2015.

Tahapan menuju sertifikasi ISO 9001:2015 bersifat fleksibel dan bisa disesuaikan dengan kondisi perusahaan tempat Anda bekerja. 

Tahap-tahap menuju sertifikasi ISO 9001:2015 adalah sebagai berikut:

27 November 2021

Studi Kasus Audit ISO 9001:2015, Mohon Tanggapan Anda

Dalam suatu kesempatan, saya pernah melakukan audit  ISO 9001:2015 dan perlu tanggapan Anda para pembaca blog atas kasus audit yang saya hadapi.

Audit berlangsung di sebuah pabrik yang berlokasi di Pulogadung, Jakarta.

Kasus audit yang saya hadapi saya tulis di instagram dan sangat senang bila Anda bisa memberikan masukan. Dari setiap masukan saya bisa belajar dan meningkatkan kemampuan sebagai auditor ISO 9001:2015:

Baca kasus audit di sini:


Baca juga:


19 November 2021

Ini pengertian Sasaran Mutu ISO 9001:2015

Sering kita dengar istilah sasaran mutu dalam ISO 9001. Apa itu sasaran mutu? Sasaran mutu artinya adalah sesuatu yang ingin dicapai atau dituju berkaitan dengan mutu (definisi saya kutip dari ISO 9000).

Sasaran mutu biasanya dibuat seperti target kerja yang terukur. Target kerja untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Saya kutip sasaran mutu dari ISO 9001 persyaratan 6.2.1:

"Organisasi harus menetapkan sasaran mutu pada fungsi, tingkatan dan proses yang relevan,,,"
Fungsi maksudnya sasaran mutu boleh ditetapkan untuk fungsi purchasing, fungsi produksi, fungsi marketing, dan fungsi-fungsi lainnya

Tingkatan maksudnya sasaran mutu boleh ditetapkan untuk tingkatan yang relevan misalnya level operator, level supervisor, level koordinator (misal MR), level manager dan level-level lain

Proses maksudnya sasaran mutu boleh ditetapkan untuk proses desain, proses order handling, proses penanganan komplain dan proses-proses lainnya

Beberapa waktu lalu saya pernah mengadakan webinar QualityClub tentang Sasaran Mutu ISO 9001:2015, materi webinar bisa diunduh Menyusun Sasaran Mutu ISO 9001:2015


04 November 2021

Jumlah Sertifikat ISO 9001:2015 di Indonesia

Standar ISO 9001:2015 adalah standar internasional manajemen mutu dan merupakan standar ISO paling populer di dunia. Standar ini bertujuan mengatur tata kelola suatu organisasi agar dapat  menghasilkan barang dan jasa yang diinginkan pelanggan. 

Perusahaan Indonesia yang telah memiliki sertifikat standar sistem manajemen mutu ISO 9001:2015 berjumlah 6861. Jumlah site dari perusahaan Indonesia yakni sebesar 9868 (sejumlah perusahaan Indonesia memiliki beberapa site atau cabang yang juga telah memiliki sertifikat ISO 9001:2015).
Grafis jumlah sertifikat ISO di Indonesia

Bidang usaha yang paling banyak menerapkan standard sistem manajemen mutu ISO 9001:2015 di Indonesia adalah Machinery and equipment disusul Rubber and plastic products di nomor ke dua. Nomor ke tiga bidang usaha perusahaan Indonesia yang mengadopsi ISO 9001:2015 yaitu Chemicals, chemical products & fibres.

Sumber The ISO Survey 2020

Penerapan standard ISO 9001:2015 memerlukan komitmen semua pihak dalam organisasi, termasuk pimpinan dan jajaran manajemen. Semoga semakin banyak perusahaan Indonesia yang berkomitmen agar perusahaannya berhasil meraih sertifikat ISO 9001:2015.

Baca juga:


31 October 2021

Ini Dia Tabel Isu Internal dan Eksternal ISO 9001:2015


Kita harus mengenal isu internal dan isu eksternal pada perusahaan di tempat kita bekerja. Hal ini disyaratkan dalam standar ISO 9001:2015, klausul 4.1 Memahami Organisasi dan Konteks organisasi.

Saya kutip persyaratan lengkap ISO 9001:2015 terkait konteks organisasi yang berbunyi:
4.1 Memahami organisasi dan konteksnya
Organisasi harus menentukan masalah internal dan eksternal yang relevan dengan tujuan dan arahan stratejik yang dapat berpengaruh pada kemampuan untuk mencapai hasil yang diinginkan dari sistem manajemen mutu. Organisasi harus memantau dan meninjau informasi tentang isu internal dan eksternal.

Sumber: SNI ISO 9001:2015 

28 April 2021

Menyusun Sasaran mutu ISO 9001:2015

Bagaimana menyusun sasaran mutu yang baik? Sasaran mutu merupakan elemen wajib ISO 9001. Setiap perusahaan yang mengadopsi ISO 9001 pasti memiliki sasaran mutu. 
Lalu bagaimana cara kita membuat sasaran mutu. Simak video di bawah ini.

Lihat juga

20 April 2021

Salah satu standard Pendukung ISO 9001:2015 yaitu ISO 10013:2021 baru saja diperbaharui

Baru-baru saja ISO mengupdate standard pendukung ISO 9001:2015. Standar pendukung yang baru dirilis ini judulnya  ISO 10013:2021 Quality management systems – Guidance for documented information.

Dari press release news website ISO diinformasikan,  standar ISO 10013 memberikan panduan dalam penyusunan, pengembangan dan pemeliharaan informasi terdokumentasi (atau pendokumentasian sistem) yang diperlukan untuk mendukung sistem manajemen mutu ISO 9001 yang efektif.

Setelah standard ISO 10013:2021 terbit, standar ISO/TR 10013:2001 tidak berlaku lagi.

Saya akan update tentang standar ISO 10013 di blog ini.

10 February 2021

Buku Bagus tentang Manajemen Mutu ISO 9001:2015

ISO menerbitkan buku dengan judul ISO 9001:2015 FOR SMALL ENTERPRISES - WHAT TO DO? Buku ini memberikan panduan bagi usaha kecil dan menengah (UKM) dalam rangka mengembangkan dan menerapkan sistem manajemen mutu UKM  yang efektif berdasarkan ISO 9001: 2015 - Sistem manajemen mutu - Persyaratan.


Pemahaman yang jelas tentang Sistem Manajemen Mutu dan  persyaratan yang harus dipenuhi sebelum memandu Anda melalui proses penerapan diterangkan dalam buku ini. Buku pegangan ini akan membantu Anda dalam memadukan sistem manajemen tempat Anda bekerja agar lebih selaras dengan persyaratan yang ISO 9001 edisi 2015. Anda ingin melihat sekilas isi buku, klik preview
Selamat membaca!

Buku dapat dibeli melalui web ISO, klik Publication 
Harga buku CHF38 (softcopy dalam format pdf)

Baca juga:

15 November 2020

Ini Dia contoh Prosedur Perubahan dan Form Perubahan


Manajemen perubahan adalah pendekatan yang terstruktur dan sistematis untuk mengelola perubahan dalam suatu organisasi. Tujuan mengelola perubahan  untuk meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan manfaat dari suatu perubahan 

Standar internasional ISO 9001:2015 mewajibkan perusahaan untuk mengelola perubahan. Setiap perubahan berdampak terhadap kinerja perusahaan, demikian menurut ISO 9001:2015. Dengan kata lain, setiap perubahan memiliki berbagai risiko terhadap operasional perusahaan dan karenanya perlu dikelola dengan baik.

Cukup banyak persyaratan ISO 9001:2015 yang mensyaratkan bahwa perubahan harus dikelola dengan cara yang sistematis. Contoh perubahan antara lain dikenal dengan istilah 4 M atau perubahan Manusia, Metode, Material dan perubahan Mesin atau peralatan/software

Contoh konkrit perubahan, pergantian personel, pergantian tata cara kerja atau SOP, penggunaan software baru untuk mengelola order, perubahan kualitasi produk, dll.

Semua perubahan diatas harus dikelola sebaik-baiknya sehingga dapat mencapai output yang diinginkan.

Anda dapat mengunduh contoh SOP Perubahan dan contoh formulir perubahan :

04 July 2020

Bagaimana menyusun sasaran mutu ISO 9001:2015?



Sasaran mutu harus dibuat dan diterapkan bagi perusahaan yang mengadopsi standar manajemen mutu ISO 9001:2015 sebab sasaran mutu salah satu syarat standar internasional ISO 9001:2015.

Sasaran mutu merupakan perpanjangan dari kebijakan mutu. Kebijakan mutu memuat keinginan perusahaan menghasilkan barang dan jasa yang berkualitas dan keinginan ini diterjemahkan ke dalam target-target yang terukur. Dalam istilah ISO 9000 target terukur disebut sasaran mutu.

Standar ISO 9001:2015 mewajibkan perusahaan membuat sasaran mutu untuk tingkatan dan fungsi yang relevan.

Tingkatan disini maksudnya sasaran mutu ditujukan berbagai tingkatan organisasi seperti manager, supervisor, dan terus ke bawah. Fungsi diartikan sasaran mutu diberlakukan kepada unit kerja yang ada di perusahaan seperti fungsi penjualan, pembelian, pemeliharaan, produksi fungsi kontrol , dan unit kerja yang lain.

Bagaimana menyusun dan menerapkan sasaran mutu yang baik?

Dalam ISO 9001:2015 ada dua istilah, sasaran mutu dan kebijakan mutu. Sasaran mutu mengacu kebijakan mutu. 

Misalnya, kebijakan mutu berbunyi sebagai berikut:
 “Perusahaan selalu berupaya meningkatkan kualitas layanan  kepada 
pelanggan  mudah, cepat, tepat dan berkualitas melalui perbaikan kinerja yang berkesinambungan.” 
Nah, kata-kata seperti kualitas layanan, mudah, cepat dan tepat merupakan poin yang perlu direalisasikan. Maka perlu dibuat target terukur yang berkaitan dengan kualitas layanan, mudah dan tepat itu.

Kualitas layanan tentu  berhubungan dengan sumber daya manusia (SDM) yang handal untuk  melakukan pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Personil perlu ditingkatkan keterampilan agar dapat memberikan layanan yang berkualitas.

Maka perlu ditetapkan target atau sasaran terukur untuk jumlah learning days atau rata-rata jumlah hari belajar setiap karyawan dalam periode satu tahun. Learning days bisa dinyatakan dalam satuan hari:

Sasaran mutu      Learning days
Penjelasan Rata-rata jumlah learning days seluruh karyawan perusahaan.
 Formula perhitungan  
 Satuan  Hari
 Target  3 hari per orang per tahun 
Frekuensi pemantauan Triwulan
 Sumber data Laporan SDM
 Penanggung Jawab          HRD

Contoh sasaran di atas saya kutip dari buku "Panduan Praktis Menyusun KPI" dengan sejumlah modifikasi.

Sasaran mutu perlu dipantau secara berkala. Misalnya, dalam contoh di atas, capaian learning days (dalam satuan hari) dimonitor setiap triwulan.

(Topik ini akan dibahas dalam pertemuan online QualityClub)

Baca juga:

28 December 2019

Ini penjelasan konteks organisasi ISO 9001:2015


Konteks organisasi sering menjadi pembahasan perusahaan yang menerapkan sistem manajemen bersertifikat ISO 9001:2015.

15 November 2019

Rapat Tinjauan Manajemen ISO 9001 yang singkat


Minggu lalu saya mengikuti rapat Tinjauan Manajemen ISO 9001 di sebuah perusahaan Warehousing yang berlokasi  di Jakarta selatan,  durasi rapat amat singkat.

Sebelum rapat Tinjauan Manajemen diselenggarakan, Management Representative (MR) mengirim surat undangan kepada semua jajaran manajemen, lengkap dengan agenda pembahasan. Agenda rapat terdiri dari 7 pokok bahasan, mengikuti syarat ISO 9001.

Agenda permasalahan telah diisi sebelum rapat, termasuk tindaklanjut dan tenggat waktu perbaikan yang disepakati. Pihak yang bertanggung jawab iuntuk mengambil tindakan perbaikan pun telah ditunjuk dan ditulis dalam notulen rapat . Proses penyelesaian masalah ini dilakukan sebelum rapat.

Alhasil, dalam rapat Tinjauan Manajemen para peserta (semua manager) dan direktur mendengar paparan management representative perusahaan, masalah-masalah penting yang terjadi di perusahaan itu berikut rencana perbaikan yang telah disusun sebelum rapat.

Sesekali direktur memberi arahan perbaikan meski tidak terlampau banyak. Alasannya, ia setuju dengan mayoritas tindakan perbaikan yang diusulkan oleh Management representative atau koordinastor ISO.

Rapat berlangsung kurang dari 1 jam, ekspress ya!


Baca juga;