30 June 2024

Polling: Standar ISO apa saja yang telah diterapkan di perusahaan Anda?

Jumlah sertifikat standar ISO meningkat di Indonesia. Hal ini menunjukkan kesadaran manajemen perusahaan Indonesia akan pentingnya tata kelola (governance) di perusahaan.

Saya membuat polling untuk mengetahui jumlah standar ISO yang paling banyak diterapkan di perusahaan Indonesia.

Polling ini saya buat di grup QualityClub, grup ISO Indonesia yang saya kelola. Sejumlah anggota QualityClub telah berpartisipasi mengikuti polling.

Hasil polling menunjukkan bahwa tiga besar standar ISO yang mayoritas diadopsi perusahaan Indonesia adalah standar ISO 9001 (Sistem Manajemen Mutu) disusul ISO 14001 (sistem manajemen lingkungan) dan ISO 45001 (sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja) 

Selengkapnya hasil polling QualityClub bisa dilihat pada diagram di bawah ini:

Sintegral Consulting
Diagram polling standar ISO


Catatan: 

ISO 9001: Sistem Manajemen Mutu (SMM)
ISO 14001: Sistem Manajemen Lingkungan (SML)
1SO 45001: Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
ISO 22000: Sistem Manajemen Keamanan Pangan (SMKP)
ISO 37001: Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP)
ISO 27001: Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI)
ISO 13485: Peralatan kesehatan – Sistem manajemen mutu – Persyaratan untuk tujuan regulasi
ISO 50001: Sistem Manajemen Energi (SME)
ISO 2000-1: Sistem Manajemen Layanan (SML)

QualityClub forurm ISO 9000 untuk management representative, auditor internal, document control dan tim ISO perusahaan, moderator: Zulkifli Nasution . 

Join QualityClub, isi formulir pendaftaran grup 

Baca juga:

06 June 2024

Indonesia termasuk negara yang mengantongi sertifikat ISO 37001 terbanyak di dunia, tapi korupsi terus Merajalela


Jumlah sertifikat sistem manajemen anti korupsi ISO 37001 yang berhasil diperoleh organisasi Indonesia tergolong rangking atas di dunia, meski demikian tingkat korupsi di Indonesia masih tinggi.

Indonesia merupakan salah satu negara yang selalu dipantau situasi korupsinya secara rutin. Pada Indeks Persepsi Korupsi (IPK) 2023 yang dirilis oleh Transparancy International (TI), IPK Indonesia adalah 34/100 (0 = sangat korup, 100 = sangat bersih) 

Sementara, menurut survei ISO 2022 perolehan sertifikat Sistem Manajemen Anti Korupsi ISO 37001, Indonesia menduduki peringkat no 4 di dunia (juara 1 sertififikat terbanyak ISO 37001 adalah Peru,  lalu Italy dan disusul Korsel ).  

Bagaimana menerangkan ini? Indonesia termasuk negara dengan perolehan sertifikat ISO 37001 jawara di dunia, tapi praktek korupsi terus merajalela menurut hasil survey?

Banyak jawaban saya terima terkait pertanyaan atas dari grup yang saya Kelola:  QualityClub.  Anggota grup menjawab beragam: Berikut rangkuman jawaban atau komentar anggota QualityClub:

"Komitmen manajemen yang rendah dalam penerapan SMAP ISO 37001 sehingga sertifikat yang diperoleh berfungsi sebagai hiasan dinding saja" Lalu ada yang berkomentar: "Bener pak, pengalaman saya, sebulan yang lalu saya melakukan audit internal dan mendapatkan temuan yang seharusnya mayor, namun setelah rapat dan diskusi dengan manajemen temuan tersebut dijadikan minor atau bahkan diminta untuk dihapus karena kalau menjadi mayor dampaknya tidak bisa dikeluarkan sertifikat.."  Ada juga yang berpendapat seperti ini: "Ketika mengembangkan system manajemen ISO 37001 yang dibantu konsultan, tidak sesuai dengan aktivitas perusahaan,sehingga penerapan ISO 37001 salah arah"

Sudah saatnya organisasi Indonesia sadar betapa pentingnya system manajemen anti korupsi ISO 37001. Sebab praktek suap-menyuap mendorong kinerja dan performa organisasi memburuk.

Saya berharap semua pihak yang berhubungan dengan penerapan ISO 37001 telah membaca tulisan ini dan memberikan komentar atau memberikan solusi dan cara di blog ini untuk memperbaiki system manajemen ISO 37001 yang diterapkan organisasi Indonesia.

Jika Anda ingin mendapatkan jumlah sertifikat ISO yang diperoleh negara di seluruh dunia, silahkan klik disini