28 February 2016

7 Prinsip Manajemen Mutu ISO 9000

Sebelum menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9000 harus diketahui dasar-dasar konsep atau prinsip manajemen mutu ISO 9000.

Ada 7 prinsip manajemen mutu yang tercantum dalam ISO 9000 versi 2015.

Apa saja?

12 February 2016

Manajemen puncak wajib belajar ISO 9001 versi 2015

Ada perbedaan mendasar antara standar ISO 9001 versi 2008 (edisi lama) dengan ISO 9001 versi 2015 (edisi terbaru)

Edisi terbaru ISO 9001 versi 2015 menuntut manajemen puncak wajib mengenal dan mengetahui penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001 yang diterapkan di perusahaannya.

Dalam praktek penerapan standar manajemen mutu yang lama atau ISO 9001 versi 2008 sering dijumpai di sejumlah perusahaan pimpinan perusahaan tidak tahu menahu tentang penerapan sistem mutu ISO 9000 di perusahaan yang dipimpinnya.

Semua tugas dan tanggung jawab pimpinan yang berkenaan dengan implementasi sistem diserahkan kepada management Representative (MR) atau Wakil Manajemen (WM).

Contohnya seperti ini. Saat audit, baik audit internal atau eksternal, semua hal yang wajib dijawab pimpinan perusahaan diwakili atau dijawab oleh MR atau WM. MR menjawab setiap pertanyaan yang sesungguhnya menjadi tangggung jawab manajemen puncak.

Dalam praktek standar ISO 9001 yang terbaru (ISO 9001 versi 2015) hal ini tidak lagi diperbolehkan. Lalu, dimana peraturan yang menyatakan itu?

Dalam persyaratan ISO 9001 versi 2015 khususnya tentang Kepemimpinan ( 5.1.1 Umum-Kepemimpinan) dinyatakan sepuluh tugas dan kewenangan manajemen puncak antara lain:


Klausul 5.1.1 Umum

Top management shall...

a) taking accountability for the effectiveness of the quality management system.


"Accountability" jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia (meskipun tidak persis sama) yakni "bertanggung jawab penuh"

Menurut saya , kata "accountability" yang sulit ditemukan padanannya dalam bahasa Indonesia mengandung makna "tidak bisa didelegasikan" kepada siapa pun.

Sementara 9 sembilan tugas pimpinan perusahaan yang lain sebagaimana tercantum dalam persyaratan 5.1.1 itu boleh didelegasikan kepada pihak lain, Tugas-tugas itu antara lain


Klausul 5.1.1 Umum (lanjutan)

b) ensuring that the quality policy and quality objectives are established for..
c) ensuring the integration of the quality management system....

d)...

Berbeda dengan kata "accountability", "ensuring" (diterjemahkan menjadi "memastikan")  menurut saya boleh didelegasikan kepada pihak lain.

Jadi, sekarang manajemen puncak wajib mempelajari ISO 9001:2015  supaya bisa memahami penerapan standar manajemen mutu di tempat yang ia pimpin.

---


07 February 2016

Join QualityClub, ISO 9000 Group via Facebook

Mengerti dan memahami ISO 9000 tidak cukup hanya ikut pelatihan ISO saja, perlu informasi-informasi lain disamping yang ada dalam materi pelatihan ISO. 

Misalnya dengan turut serta dalam QualityClub ISO 9000 Group via Facebook. Selain biaya murah, karena ikut grup diskusi ini tidak dipungut biaya alias gratis, bergabung di QualityClub Facebook dijamin tidak perlu macet-macet di jalanan sebab forum diskusi berlangsung secara online (diskusi lewat Group Facebook)

Saya moderator dalam group ini dan berharap QualityClub ISO 90000 Group via Facebook dapat memenuhi keinginan pembaca blog memahami sistem manajemen mutu ISO 9000 lebih baik.

____

Diskusi QualityClub Facebook:

MANAJEMEN PUNCAK WAJIB BELAJAR ISO 9001 versi 2015

Ada perbedaan mendasar antara standar ISO 9001 versi 2008 (edisi lama) dengan ISO 9001 versi 2015 (edisi terbaru)

Edisi terbaru ISO 9001 versi 2015 menuntut manajemen puncak wajib mengenal dan mengetahui penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001 yang diterapkan di perusahaannya.

Dalam praktek standar manajemen mutu yang lama ISO 9001 versi 2008 sering dijumpai di sejumlah perusahaan pimpinannya tidak tahu menahu tentang penerapan sistem mutu ISO 9000. Semua tugas dan tanggung jawab pimpinan berkenaan dengan implementasi sistem diserahkan kepada management Representative (MR) atau Wakil Manajemen (WM)

Selanjutnya baca di QualityClub on Facebook

01 February 2016

ISO 9001:2015: Bekerja Maksimal Bergantung Lingkungan Kerja yang Optimal

Dalam pelatihan ISO 9001:2015 yang diselenggarakan di Surabaya pada Januari 2016 (pelatihan ISO ini terselenggara atas kerjasama Bp Nur Cahyo dari MH Consulting, Surabaya dan QualityClub)  ada satu pertanyaan menarik diajukan kepada saya sebagai trainer khususya berhubungan dengan lingkungan kerja

Saya menjelaskan, menurut ISO 9001:2015, mencapai kerja optimal bergantung dari aspek lingkungan operasional tempat kita bekerja. Bekerja semakin berkualitas bila didukung lingkungan operasional yang baik dan kondusif (optimal).

Standar ISO 9001 versi 2015 mensyaratkan beberapa hal terkait dengan lingkungan operasional :

ISO 9001:2015, Klausul 7.1.4 Lingkungan Operasional
Organisasi harus menetapkan, meyediakan dan memelihara lingkungan yang diperlukan untuk proses kerja dan mencapai kesesuaian barang dan jasa:
Catatan: Lingkungan kerja yang sesuai bisa berupa kombinasi dari faktor manusia dan fisik seperti:
  1. sosial (misalnya non diskriminatif, ketenangan (calm), tidak konfrontatif
  2. psikologis (misalnya mengurangi stress, mencegah kelelahan, melindungi emosi)
  3. fisik (misalnya suhu, panas, kelembaban, cahaya, aliran udara, kebersihan, kebisingan)
Faktor-faktor di atas bisa berbeda dan bergantung pada barang dan jasa yang disediakan.

Aturan ini hendaknya ditulis dalam dokumen perusahaan misalnya peraturan perusahaan atau prosedur kerja jika ada untuk diketahui semua karyawan yang dituntut bekerja maksimal.

Buat pembaca blog yang ingin mempelajari lebih jauh tentang tata cara stress prevention di tempat kerja, silahkan add App Stress Checkpoint yang dirilis oleh ILO (International Labour Organization).



Baca juga: