Showing posts with label iso 9001:2008. Show all posts
Showing posts with label iso 9001:2008. Show all posts

17 March 2010

Outsourcing Process

Tanya: Apa yang dimaksud "outsourcing process?"
Jawab: Outsourcing process atau proses subkontraktor adalah suatu proses yang diperlukan perusahaan guna menghasilkan barang atau jasa dan proses itu dilakukan oleh pihak di luar perusahaan.

Sejumlah perusahaan melakukan outsourcing processs karena berbagai alasan, antara lain: biaya yang lebih murah jika proses itu dilakukan pihak luar, keterbatasan fasilitas atau kurangnya personil untuk melakukan proses tsb, dll.

Hubungan antara perusahaan (your business), suppliers dan proses outsourcing dapat dilihat pada gambar berikut di bawah ini.

Outsourcing process
Gambar: Hubungan antara supplier-perusahaan-pelanggan



Outsource A dan outsource B
Dari gambar di atas terlihat jelas Outsource A menerangkan alur proses barang atau jasa yang berasal dari perusahaan (Your business) untuk dikerjakan oleh pihak outsource dan langsung dikirim ke pelanggan.

Outsource B menggambarkan alur proses barang atau jasa yang berasal dari perusahaan (Your business) untuk dikerjakan oleh pihak outsource dan kembali ke perusahaan untuk dikirim ke pelanggan.

ISO 9001:2008 menyatakan, kendati dilakukan pihak diluar perusahaan, harus ada mekanisme kontrol yang memadai terhadap proses yang di-subkontraktorkan tersebut.
Perusahaan diberi kebebasaan menentukan tata cara pengawasan proses yang di-outsourcing atau proses yang disubkontraktorkan.

Tingkat pengawasan (mekanisme kontrol) proses yang di-outsourcing berbeda-beda. Di satu sisi, perlu pengawasan yang ketat, namun disisi lain diperlukan kontrol yang tidak terlalu ketat. Hal ini bergantung pada dampak proses yang disubkontraktorkan terhadap kualitas barang atau jasa.

Dokumen panduan outsourcing process yang dinyatakan dalam iso 9001: 2008 dapat dilihat pada dokumen panduan ISO.

03 September 2009

Download Sasaran Mutu

sasaran mutu Dua istilah sering muncul berkaitan dengan management iso 9000, yakni kebijakan mutu dan sasaran mutu.

Ya, kedua istilah ini saling berhubungan. Setelah membuat kebijakan mutu, langkah selanjutnya menetapkan sasaran mutu..

5.4.1 Sasaran mutu

Manajemen puncak harus memastikan bahwa sasaran mutu, termasuk yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan produk [lihat 7.1 a)], ditetapkan pada fungsi dan tingkatan yang relevan dalam organisasi.

Sasaran mutu harus terukur dan konsisten dengan kebijakan mutu.
Agar pernyataan yang tertuang dalam kebijakan mutu mempunyai dampak nyata, harus dibuat sasaran mutu dalam bentuk target-target yang terukur.

Contoh sasaran mutu dapat dilihat sebagai berikut.

23 August 2009

Dokumen sebagai Aset Perusahaan


Menurut iso 9000, fungsi dokumen meliputi tiga hal.

Dokumen sebagai alat komunikasi.Menurut iso 9000, fungsi dokumen meliputi tiga hal.
  1. Dokumen sebagai alat bukti
  2. Dokumen sebagai "knowledge sharing"

1. Dokumen sebagai alat komunikasi
Dalam sebuah dokumen (quality document) termuat informasi-informasi penting untuk melaksanakan pekerjaan. Contohnya dokumen yang memuat perencanaan, dokumen yang berisi daftar sediaan, dokumen yang memuat riwayat pelatihan, dll.

2. Dokumen sebagai alat bukti
Seorang inspektor dapat menunjukkan butki bahwa ia telah melakukan inspeksi barang dengan menunjukkan checksheet pemeriksaan barang. Checksheet adalah dokumen.

3. Dokumen sebagai "knowledge sharing"
Dengan menggunakan drawing yang terdahulu, misalnya, seorang designer dapat mengembangkan produk barunya.
Seperti aset-aset perusahaan yang lain, dokumen harus dikontrol secara sistematis dan terstruktur. Tujuannya agar dokumen yang tersedia dan beredar di perusahaan adalah dokumen yang terkini (up-date) dan telah disahkan sebagai dokumen yang berlaku. Dalam iso 9001-2008, klausul 4.2.3 butir a) sampai dengan butir g)  (lihat box) diatur tata cara pengendalian dokumen.
Cara pengendalian dokumen berbeda antara satu dokumen dan dokumen yang lain. Hal ini berlaku bagi dokumen internal dan dokumen eksternal.

Dokumen internal adalah dokumen-dokumen yang diterbitkan perusahaan, contohnya prosedur, instruksi kerja atau WI (working instruction), standar.

Sedangkan dokumen eksternal adalah dokumen-dokumen yang diterima dari pihak diluar perusahaan dan biasanya digunakan sebagai referensi, misalnya regulasi atau peraturan perundang-undangan, codes, spesifikasi pelanggan, referensi-referensi lain.

Standar iso 9001 2008, klausul 4.2.3 mengatur lebih ketat sistem pengendalian dokumen internal perusahaan (document control system) dibandingkan pengendalian terhadap dokumen eksternal.
Untuk dokumen intern berlaku butir a) sampai dengan butir e) dan butir g), sementara dokumen eksternal berlaku hanya dari butir c) sampai dengan g).

Perlu diperhatikan bahwa dokumen-dokumen yang harus dikontrol tidak terbatas hanya pada dokumen-dokumen berbentuk kertas saja, tetapi juga dokumen-dokumen dalam bentuk media lain seperti computer hard disk,diskettes, CDROM, foto, video, audio tapes, poster.
Baca juga:

25 March 2009

ISO 9001:2008, What to do?


QMS ISO 9001:2008 menggantikan QMS ISO 9001:2000 dengan sejumlah klarifikasi. Klarifikasi ini bertujuan untuk menyempurnakan ISO 9001:2000, yang beberapa persyaratan dalam standar internasional ini tidak jelas dalam interpretasi dan terkadang bermakna ganda sehingga dapat mengakibatkan tujuan implementasi tidak optimal.

Dibandingkan ISO 9001:2000, ISO 9001:2008 tidak berisi persyaratan baru atau persyaratan tambahan. Meski demikian, perbedaan kedua standar internasional itu patut diketahui guna persiapan langkah-langkah menuju ISO 9001:2008 certification.
Secara garis besar, klarifikasi yang terdapat dalam QMS ISO 9001:2008 meliputi elemen-elemen sebagai berikut:
Selain itu perubahan yang terdapat dalam ISO 9001:2008 termasuk pula perubahan, penambahan dan pengurangan teks guna mempertegas persyaratan-persyaratan yang sudah ada dalam ISO 9001:2000.

28 February 2009

Pengendalian Produk tidak Sesuai

Dalam melakukan pekerjaan sehari-hari kerap terjadi permasalahan. Masalah yang dihadapi harus ada penanggulangannya apalagi masalah itu berkaitan dengan barang atau jasa untuk pelanggan.

ISO9001 :2008, dalam klausul 8.3, mewajibkan perusahaan memiliki suatu prosedur untuk menangani produk yang tidak sesuai. Yang dimaksud dengan produk tidak sesuai adalah produk (atau jasa) yang tidak sesuai dengan persyaratan/spesifikasi yang telah ditentukan.

Metode atau cara penangan produk tidak sesuai harus disesuaikan dengan metode atau cara yang cocok dengan kondisi perusahaan. Bergantung pada jenis-jenis ketidaksesuaian produk, penanganan produk tidak sesuai tentu berbeda-beda.

Standar ISO 9001 versi 2008 (bukan ISO 2008) mengatur soal kontrol terhadap produk tidak sesuai. Tujuannya agar produk yang bermasalah itu tidak sampai ke tangan pelanggan atau pembeli. Jika itu terjadi, tentu akan merugikan reputasi perusahaan. Oleh sebab itu, mekanisme penanganan produk tidak sesuai harus ditetapkan aturannya dalam suatu prosedur yang terdokumentasi.


Di dalam prosedur pengendalian produk tidak sesuai harus ditentukan aturan tentang tiga hal:
  • identifikasi produk tidak sesuai
  • penanganan produk tidak sesuai, dan
  • penanggung jawab berikut kewenangan pihak yang bertanggung jawab atas penanganan produk tidak sesuai
Terdapat beberapa pekerjaan yang harus dilakukan apabila ditemukan produk yang tidak sesuai. Kemungkinan pekerjaan itu antara lain:
  • rework, melakukan rework agar produk tidak sesuai kembali memenuhi spesifikasi yang ditentukan,
  • negosiasi, melakukan negoisasi dengan pelanggan agar produk tidak sesui bisa diterima, baik tanpa perbaikan maupun dengan perbaikan,
  • regrade, melakukan perbaikan, tetapi kualitas tidak lagi memenuhi spesifikasi,
  • scrapping.
Dalam penerapan sistem manajemen mutu iso 9001 versi 2008, sumber informasi ketidaksesuaian produk dapat diperoleh dari beberapa kegiatan internal seperti berikut ini:
  • verifikasi produk yang dibeli (7.4.3)
  • produksi dan penyediaan Jasa (7.5)
  • pemantauan dan pengukuran (8.2)
Selain ketiga sumber, informasi lain dapat pula diperoleh dari pihak diluar perusahaan, misalnya keluhan pelanggan.

Terhadap produk tidak sesuai harus diambil tindakan. Pada tahap awal dengan identifikasi produk tersebut, misalnya dengan cara memisahkan produk tidak sesuai dengan produk yang sesuai.Tata kelola identifikasi hendaknya disesuaikan dengan proses yang tercantum dalam 7.5.3 Identifikasi dan Mampu Telusur. Selanjutnya, tahap penanggulangan (8.5.2 Tindakan koreksi) dan pendokumentasian.

15 February 2009

Record ISO 9001:2008

record Record atau rekaman ada disetiap perusahaan. Contoh rekaman misalnya notulen rapat. Notulen rapat sebuah contoh rekaman yang menunjukkan bukti bahwa suatu agenda telah dibahas dalam suatu rapat. Hasil notulen digunakan sebagai acuan mengambil keputusan.

Jadi, rekaman berisi informasi sebagai dasar pengambilan keputusan. Oleh sebab itu, rekaman wajib dikelola dengan baik.

Mengelola rekaman termasuk tata cara penyimpanan rekaman, perlindungan rekaman agar tidak rusak atau hilang, penetapan masa simpan supaya tidak menumpuk sebab setiap hari rekaman banyak dibuat, pengidentifikasian rekaman agar mudah dikenali atau dicari, tata cara pengambilan rekaman saat diperlukan, dan pemusnahan rekaman bila melewati masa simpan.

Pengelolaan rekaman diatur standar ISO 9001:2008 dalam klausul 4.2.4 Pengendalian rekaman.

4.2.4 Pengendalian rekaman

Rekaman sebagai bukti kesesuaian persyaratan dan pengoperasian sistem manajemen mutu yang efektif harus dikendalikan.

Organisasi harus menetapkan prosedur terdokumentasi untuk menetapkan kendali yang diperlukan untuk

  • identifikasi,
  • penyimpanan,
  • perlindungan,
  • pengambilan,
  • masa simpan, dan
  • pembuangan rekaman.

Rekaman harus mudah dibaca, siap ditunjukkan dan diakses jika diperlukan.

 

Rekaman yang diminta harus tersedia antara lain:

  • 5.6.1 Management reviews
  • 6.2.2 e Education, training, skills and experience
  • 7.1 d Evidence that the realization processes and resulting product fulfils requirements
  • 7.2.2 Results of the review of requirements related to the product and actions arising from the review
  • 7.3.2 Design and development inputs relating to product requirements
  • 7.3.4 Results of design and development reviews and any necessary actions
  • 7.3.5 Results of design and development verification and any necessary actions
  • 7.3.6 Results of design and development validation and any necessary actions
  • 7.3.7 Results of the review of design and development changes and any necessary actions
  • 7.4.1 Results of supplier evaluations and any necessary actions arising from the evaluations
  • 7.5.2 d As required by the organization to demonstrate the validation of processes where the resulting output cannot be verified by
  • 7.5.3 The unique identification of the product, where traceability is a requirement
  • 7.5.4 Customer property that is lost, damaged or otherwise found to be unsuitable for use
  • 7.6 a Basis used for calibration or verification of measuring equipment where no international or national measurement standards exist
  • 7.6 Validity of the previous measuring results when the measuring equipment is found not to conform to requirements
  • 7.6 Results of calibration and verification of measuring equipment
  • 8.2.2 Internal audit results and follow-up actions
  • 8.2.4 Indication of the person(s) authorizing release of product
  • 8.3 Nature of the product nonconformities and any subsequent actions taken, including concessions obtained
  • 8.5.2 Results of corrective action
  • 8.5.3 Results of preventive action

Baca juga

14 February 2009

Prosedur Pengendalian Dokumen



Standar iso 9001 version 2008 (download ISO 9001 pdf dalam bahasa Indonesia) klausul 4.2.3 Pengendalian Dokumen memuat persyaratan tentang pengendalian dokumen.
Diwajibkan bagi perusahaan membuat prosedur pengendalian dokumen, baik dokumen internal (dokumen yang diterbitkan oleh perusahaan) maupun dokumen eksternal (dokumen yang diterima dari pihak diluar perusahaan).
Prosedur pengendalian dokumen harus mencakup tata cara:
  1. pengesahan dokumen sebelum dokumen diterbitkan,
  2. review dan up-date dokumen serta pengesahan ulang dokumen,
  3. untuk menjamin bahwa perubahan dan status revisi dokumen yang terakhir telah diidentifikasi,
  4. untuk menjamin bahwa versi relevan dari dokumen yang berlaku tersedia di tempat yang memerlukan dokumen tersebut,
  5. untuk menjamin dokumen selalu dapat dibaca dan mudah dikenali,
  6. untuk menjamin, dokumen eksternal (yaitu dokumen eksternal yang ditentukan organisasi bagi perencanaan dan pengoperasian sistem manajemen mutu) telah diidentifikasi dan pendistribusian dokumen tersebut terkendali
  7. pencegahan penggunaan dokumen kedaluwarsa dan memberi identidikasi yang sesuai pada dokumen kedaluarsa bila disimpan untuk tujuan tertentu.

Prosedur ISO 9001:2008

ISO 9001 : 2008 mensyaratkan enam proses atau aktivitas (juga disebut sebagai bisnis proses) yang wajib ditetapkan dalam prosedur terdokumentasi. Ke enam proses itu adalah:
  1. Pengendalian dokumen
  2. Pengendalian rekaman
  3. Pengendalian produk tidak sesuai
  4. Audit internal
  5. Tindakan koreksi (corrective action)
  6. Tindakan pencegahan (preventive action)

02 January 2009

Download Dokumen Panduan ISO 9001:2008


Sejumlah dokumen panduan iso 9001 : 2008 telah dipublikasikan dan dapat di-download. Dokumen yang dibuat oleh TC 176, tim penyusun standar sistem manajemen mutu ISO 9000, ditujukan kepada para pengguna iso 9001 :2008 sebagai petunjuk penerapan sistem manajemen mutu terbaru.

Dokumen panduan iso 9001:2008 terdiri dari lima bagian, antara lain:

1.Guidance on ISO 9001:2008 Sub-clause 1.2 'Application' 
Standar QMS iso 9001 : 2008 berisi sejumlah persyaratan. Persyaratan-persyaratan ini bersifat umum sehingga dapat diterapkan oleh setiap perusahaan dari berbagai jenis bidang usaha, baik besar maupun kecil. Apabila terdapat kegiatan atau aktivitas yang tidak relevan dengan persyaratan standar iso 9001, persyaratan itu dapat diabaikan.

Dokumen panduan nomor 1: Guidance on ISO 9001:2008 Sub-clause 1.2 'Application' menjelaskan aplikasi persyaratan iso 9001:2008 yang sesuai dengan aktivitas perusahaan, termasuk contoh-contoh praktis jika terdapat sejumlah persyaratan yang tidak relevan dengan kegiatan operasi perusahaan sehingga sejumlah persyaratan tertentu dapat diabaikan.

2.Guidance on the Documentation requirements of ISO 9001:2008 
Penerapan sistem manajemen mutu iso 9001:2008 memerlukan sejumlah dokumen. Dalam dokumen panduan ini dapat dibaca dokumen-dokumen yang harus dibuat, disosialisasikan dan diterapkan oleh setiap perusahaan atau organisasi yang berkeinginan mengembangkan sistem manajemen sesuai dengan standar manajemen terbaru.

3.Guidance on the Terminology used in ISO 9001 and ISO 9004 
Standar iso 9001 2008 ditulis dalam bahasa Inggris. Kerap ditemui berbagai istilah-istilah atau terminologi yang terkadang sulit dipahami. Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penafsiran terminologi standar, tim pembuat standar menyusun tabel yang menjelaskan arti dari istilah-istilah yang terdapat dalam standar ISO 9001-2008.

4.Guidance on the Concept and Use of the Process Approach for management systems 
QMS ISO 9001:2008 menawarkan konsep "process approach". Mengadopsi konsep 'process approach" diawali dari pemahaman definisi suatu proses dan jenis-jenis proses.

Menurut iso 9000, proses adalah sekumpulan aktivitas atau kegiatan. Sebuah proses memiliki input dan output. Keterangan lebih lanjut tentang suatu proses dapat dibaca dalam dokumen panduan ini, yang menerangkan konsep "process approach" dan keuntungan bagi perusahaan bila mengadopsi konsep tersebut.

5. Guidance on 'Outsourced Processes' 
Standar iso memberi perhatian khusus bagi 'outsourced processes', karena proses ini mempunyai dampak terhadap kinerja suatu perusahaan.Guidance on 'Outsourced Processes' merupkan panduan mekanisme kontrol bagi outsourcing process.

Baca juga:


18 November 2008

Telah Terbit Standar baru ISO 9001:2008

Tidak tepat jika implementasi iso 9001:2000 menjadi iso 9001:2008 disebut "upgrade" atau "transisi" sebab standar iso 9001:2008 tidak memuat persyaratan baru.
Penerapan standar iso 9000 versi 2000 menuju ISO 9001 versi 2008 lebih cocok dikatakan "implementasi".
Standar iso 9001:2008 yang diterbitkan pada 14 November 2008 berisi penegasan atau klarifikasi (clarification) standar ISO 9001:2000. Dengan kata lain, persyaratan-persyaratan iso 9001:2000 yang menimbulkan interpretasi abu-abu atau bermakna ganda diperbaiki dan diperbaharui standar terbaru ISO 9001:2008.
Keputusan tidak menambah persyaratan baru didasarkan pada kajian standar ISO 9001:2000, survey dan feedback kepada pengguna standar ISO 9000 yang beberapa waktu yang lalu telah dilakukan oleh ISO/TC 176 ( tim yang menyusun standar internasional ISO 9001:2008).
Hasil kajian dan survey serta feedback menjadi dasar perubahan standar dari ISO 9001:2000 menjadi ISO 9001:2008, antara lain bertujuan:
  • Pertama, standar iso 9001:2008 menyempurnakan persyaratan-persyaratan yang sudah ada dalam standar yang lama (ISO 9001:2000) tanpa merubah makna.
  • Kedua, iso 9001:2008 disusun lebih kompatibel dengan standar manajemen lingkungan ISO 14000,
  • Ketiga, iso 9001:2008 mudah diterjemahkan sesuai dengan bahasa pengguna standar masing-masing.
Standar ISO 9001:2000 sudah dapat dibeli. Bagi yang berminat silahkan kunjungi ISO 9001:2008
Sebelum membeli, silahkan lihat informasi atau dokumen panduan ISO 9001:2008 berikut ini (Isi dokumen ini tidak berbeda dengan dokumen panduan ISO 9001:2000)

Misalnya, untuk mempelajari dokumen-dokumen yang disyaratkan oleh iso 9001:2008, silahkan klik: Guidance on the documentation requirements of ISO 9001:2008

Pedoman yang berisi istilah atau terminologi yang digunakan standar ISO 9001:2008 dapat dilihat pada URL berikut ini Guide to the Terminology used in ISO 9001 and ISO 9004

Standar iso 9001:2008 diterbitkan untuk semua perusahaan dengan aneka bidang usaha. Namun, terkadang tidak semua persyaratan iso 9001:2008 dapat diterapkan karena sejumlah persyaratan yang tercantum dalam standar iSO 9001:2008 tidak relevan bagi bidang usaha perusahaan tersebut. Oleh sebab itu, persyaratan yang tidak relevan dapat diabaikan. Silakan membaca panduan untuk soal ini, klik: Guidance on ISO 9001:2000 sub-clause 1.2 "Application"

Sebagaimana ISO 9001:2000, ISO 9001:2008 menggunakan konsep yang sama, yakni pendekatan proses atau process approach dalam bahasa Inggris. Untuk memahami konsep ini menurut standar Iso 9001:2008, kunjungi URL: Guidance on the concept and use of the process approach for management systems

ISO dan IAF membuat kesepakatan tentang jadwal implementasi ISO 9001:2008. Untuk lebih jelasnya, klik Implementation guidance for ISO 9001:2008

Yang terakhir adalah tentang outsourcing process. Membaca dokumen panduan tentang outsourcing process ini saya sarankan membaca lebih seksama dibandingkan dengan dokumen-dokumen yang saya sebutkan di atas. Guidance on 'Outsourced processes'

Selamat menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008!