ISO 9001 adalah batu loncatan bagi perusahaan untuk masuk pasar global. ISO 9001 dapat membantu perusahaan menghasilkan barang dan jasa yang bermutu, tetapi dengan catatan bahwa penerapannya harus efektif dan konsisten. ISO 9001 dapat meningkatkan kredibilitas dan akses pasar: Sertifikasi ISO 9001 membantu memperluas peluang bisnis, dan berkompetisi terutama di pasar global yang mensyaratkan standar mutu. Demikian sering kita dengar dalam seminar, webinar, atau training dengan topik standar internasional ISO.
Namun, jaman telah berubah. Tampaknya saat ini mutu tidak lagi menjadi faktor penting, tetapi soal siapa yang sanggup membayar untuk tetap terlihat di jagat maya atau platform tertentu.
Mantan Menteri ketenagakerjaan, M Hanif Dhakiri, dalam opininya "Tekno-Feodalisme: Tantangan Baru Ekonomi Digital Indonesia" (Kompas, 12 Juni 2025) menulis, bahwa sekarang algoritma menggantikan kompetisi. Nilai tak lagi lahir dari produksi atau persaingan sehat, tapi dari siapa yang mengatur akses dan data. Kuasa ekonomi berpindah ke tangan para pemilik platform yang tak tersentuh mekanisme pasar biasa.
Perusahaan seperti Google, Amazon, Tokopedia, Shoppe, dan Meta tak sekadar pelaku ekonomi, tetapi juga penguasa ”jalan tol” digital yang wajib dilalui siapa pun yang ingin hidup di dunia modern. Mereka membuat system baru tuan tanah modern yang memungut ”sewa” dari setiap interaksi digital di atas infrastruktur milik mereka.
Kesimpulannya bahwa perusahaan jangan hanya bertumpu pada sertifikat ISO 9001 saja, tetapi juga melakukan inovasi yang terus-menerus supaya unggul di platform digital serta juga menyusun strategi menang di platform digital.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar